Komposisi Mimpi




Sepertinya semua yang ada di dunia ini punya komposisi. Komposisi romantis adalah senja, gerimis, dan suara gitar akustik. Komposisi bahagia, bagi saya adalah- satu cone es krim dua rasa, pop corn rasa karamel dan film di bioskop. Komposisi rindu adalah rumah, para penghuninya, serta ribut-ribut kecil yang ada di dalamnya.

Ya, semua punya komposisi. Termasuk mimpi. 

Setelah mengamati apa yang terjadi pada diri saya sendiri, saya menemukan sebuah komposisi mimpi khas saya. Yang tentunya berbeda dengan Anda. Komposisi ini seperti sebuah template, dia berulang, dia membuat saya hapal.

Komposisi mimpi saya adalah adanya keinginan, berbaur dengan niat dan tindakan untuk meraihnya , kesabaran untuk tetap konsisten memegang mimpi, dan perwujudan terbaik.

Sungguh, tidak ada yang bisa meragukan betapa sensitifnya Tuhan terhadap doa-doa kita. Bahkan saat kita hanya berkeinginan dalam hati, tanpa menyebut-nyebutnya, Tuhan tahu itu doa kita. Masalahnya, keinginan ini akan sekadar jadi keinginan saat kita lantas diam. Tidak berjalan untuk coba menggapainya. 

Komposisi mimpi tidak seperti itu, niat kita baru bisa dianggap sungguhan bila kita bergerak. Sekecil apapun langkah kita, tunjukkan bahwa kita benar-benar ingin.

Selanjutnya, pandang jalan di depan, kadang ia terlihat buntu, ada tembok tinggi menjulang atau kawat berduri tersebar, tapi jangan remehkan kekuatan ingin. Kalau kita benar-benar ingin Tuhan akan membantu merobohkan segala hadangan. Ia berkuasa untuk membuat jalan dengan seribu penghalang menjadi lurus dan mulus. Namun, Ia juga yang tahu, kapan saat yang tepat untuk menyingkirkan rintangan itu untuk kita. Ia yang paling tahu parameternya. Maka saat jalan itu tidak kunjung terbuka lebar, coba lewat jalan lain, coba ambil langkah kecil-kecil, nikmati jangan buru-buru ingin melompat tinggi.

Percayalah, jika keinginan kita adalah satu hal yang baik, maka Tuhan akan memberikannya pada waktu yang paling tepat, dengan cara yang tidak kita sangka-sangka, dan dalam bentuk yang sungguh di luar ekspektasi kita.

Kalau masa itu tak kunjung datang? Yakinilah bahwa ada yang lebih baik untuk kita yang tidak kita tahu.

Jadi, apa mimpimu?

Comments