Teruntuk Yang Termanis Hari Inspirasi

keriuahan jelang upacara SDN 05 Tanah Tinggi
foto oleh mbak Rahma


Hati kita tidak mengenal kata separuh. Separuh cinta, separuh sayang atau separuh yang lain. Hati kita bicara dalam bahasa yang utuh. Suka ya suka tidak ya tidak. Termasuk dalam Kelas Inspirasi, saya menyukai kelas inspirasi secara utuh, dari perekrutan, hari inspirasi, sampai pertemanan setelahnya. Mungkin akan berbeda dinamikanya kalau saya jadi panitia ;)

Mendapat email yang menyatakan kita lolos tentu membuat kita senang sekaligus deg-degan, apalagi kalau kita baru pertama kali ikut kelas inspirasi. Bagi yang jarang berinteraksi dengan anak kecil, mengajar anak-anak SD tentu menjadi tantangan tersendiri- bagaimana menarik perhatian mereka, bagaimana menenangkan ketika ada anak yang sangat aktif, termasuk bagaimana supaya materi kita bisa dengan mudah dipahami oleh mereka. Kita, orang dewasa yang terbiasa berfikir kompleks, ditantang untuk membuat semuanya jadi lebih sederhana.

Untunglah sebelum hari inspirasi panitia mengadakan briefing. Di sana dijelaskan tentang apa itu kelas inspirasi, hari inspirasi, termasuk 7 prinsip dasar yang harus sama-sama kita pegang teguh. Tidak hanya itu, satu hal yang membuat saya sangat terbantu ketika briefing adalah sharing dari para relawan yang sudah berpengalaman. Mereka menceritakan kasus-kasus yang sering terjadi di lapangan termasuk cara mengatasinya. Saat briefing, kita juga diberi bekal ice breaking seru yang bisa diterapkan di kelas . Satu hal lagi yang membuat kita seharusnya menghadiri briefing adalah, di sana kita akan berkumpul dengan teman-teman satu kelompok, bersiaplah untuk terbuka, tidak saklek dan nikmati dinamika kelompok.

Setelah briefing, saatnya kita berfikir, apa yang yang nanti akan dibawa ke sekolah, media apa saja yang kira-kira bisa membantu kita dan anak-anak? Di youtube ada banyak video inspiratif saat teman-teman relawan mengajar. Silahkan jika ingin diamati, tiru dan modifikasi.

Sebagai seorang penyiar saya terinspirasi dengan mbak penyiar dari Kelas Inspirasi Jakarta yang membawa properti mic, headphone, dan mixer dari sterofoam. Namun, bagi saya yang saat itu harus nggunung nampaknya properti sterofoam akan menyulitkan, jadi saya memilih untuk membuat semacam buku sakti, yang menjelaskan profesi penyiar.

BUKU SAKTI HARI INSPIRASI



Nah, ini adalah accordion book yang coba saya buat. Buku sekaligus alat peraga ini berisi hal-hal yang akan saya sampaikan. Maklum salah satu kelemahan saya adalah menyampaikan sesuatu secara runtut, Maka buku ini benar-benar jadi panduan saya. 



halaman 1 dan 2 perkenalan. Sebelah kanan foto  saat siaran, dan sebelah kiri adalah bentuk radio dari kain flanel. Di bawahnya ada tepuk radio.
TEPUK RADIO , PROK3X
PENCET-PENCET PROK3X
PUTER-PUTER PROK3X
DENGER-DENGER PROK3X
HAI PENDENGAAAR...

Rada ngarang sih itu tepuknya, niatnya untuk rame -ramean dan membuat mereka tau bahwa radio konvensional itu dipencet, dan diputer2 tunernya :)



Halaman 3 dan 4, sebelah kanan studio siaran,  studio siaran itu tidak besar, tapi suara kita bisa terdengar ke mana-mana. Kok bisa? Nah di halaman kiri  dijelaskan tentang fungsi pemancar yang memancarkan suara para penyiar

halaman 5 dan 6, sebelah kanan berisi alat-alat penting yang dipakai penyiar. Bagian kiri adalah tugas-tugas penyiar, biasanya tanpa diminta anak-anak akan membaca tulisan yang ada di sana.

Ada lagunya juga looo...

Aku seorang penyiar
Aku senang menghibur pendengar
Memutar lagu, membaca berita
Mengirimkan salam tuk semua

bikinlah seuatu yang memudahkan kita, coba karang lagu yang sederhana dan bisa merangkum profesi kita.
Halaman 7-8 . Sebelah kanan adalah ajang untuk anak-anak praktek jadi penyiar, biasanya saya siapkan potongan kertas kecil-kecil, lalu saya bagikan, saya minta anak-anak untuk menulis salam dan request, lalu nanti anak-anak diminta angkat tangan, "Siapa yang mau belajar jadi penyiaaar?" setelah dapat satu atau dua anak, mereka akan duduk di depan, untuk dipakaikan headphone, lalu membacakan request dan salam yang sudah ditulis oleh teman-temannya. Bagian kiri, lebih kepada penanaman, bahwa apapun profesi kita selalu ada syarat dan ketentuannya, kamu mau jadi penyiar? ya harus suka baca karena kita menyampaikan inormasi, tepat waktu dll
Tulisan adek-adek di SD Caruban Temanggung
accordion book jika digelar. Ini juga bisa difungsikan sebagai pajangan ketika kita sedang menjelaskan
biasanya anak-anak akan tertarik melihat apa yang kita bawa, jadi pandai-pandailah memilih media. Tentunya harus yang memudahkan tugas kita ya Kak.

HOW TO START?

Kita harus perhatikan akan masuk kelas mana saja. Kelas kecil (1&2), kelas besar (3-6). Treatmentnya akan berbeda. Goalsnya juga berbeda, Untuk kelas kecil, perbanyak hal-hal yang menyenangkan, biasanya saya ice breaking cukup lama.

Nyanyi-nyanyi, tepuk-tepuk, baru masuk ke materi, materi semua sudah terangkum di buku sakti tadi, Tidak ada praktek jadi penyiar, tapi mereka akan saya minta menggambar radio. Setelah itu main-main lagi hehe. Namanya juga anak-anak.

Untuk kelas besar, karena mereka lebih bisa memahami, maka games/ ice breakingnya tidak terlalu banyak. Materi bisa lebih banyak masuk, dan ada praktek jadi penyiar.

Panduan dari Kelas Inspirasi ini bisa Anda jadikan acuan

BOMBER B


Di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung

Teman, sebaik apapun kita mempersiapkan diri, kita tetap harus siap dengan segala hal yang terjadi. Kadang yang ada di lapangan berbeda dengan yang sudah kita rencanakan. 

Kita dituntut untuk bisa berfikir cepat dan kreatif jika kondisi lapangannya berbeda jauh. Jangan kaku. Lesson plan dibuat untuk panduan saja, jika ada kondisi yang membutuhkan penyesuaian, kita musti cepat beradaptasi.

Ngobrol dengan guru-guru dan komunikasi terus dengan fasilitator. Mana kelas yang anaknya pasif, mana yang aktif dan mana yang terlalu aktif. Supaya kita bisa jaga-jaga dan tidak shock. 

Coba tanya-tanya juga dengan sesama relawan yang sudah mengajar di kelas yang akan kita masuki, bagaimana kondisinya, siapa yang butuh perhatian khusus, memungkinkankah kalau seluruh materi kita sampaikan? dll

Anak-anak tetaplah anak-anak

mas Eko sedang menanamkan nilai-nilai kebaikan
foto oleh mbak Rahma


Anak-anak itu unik. Kadang kita merasa sok tau tentang anak-anak karena dulu pernah jadi anak-anak. Padahal untuk tahu tentang anak-anak ya kita harus belajar lagi, kenalan, ngobrol. 

Kita harus mendekati mereka baik-baik, menunjukkan sikap baik sebagai seorang teman. Banyak anak yang antusias saat 'orang baru' datang untuk mengajar di kelasnya, tapi ada juga yang skeptis, atau bakan meremehkan. Beberapa juga cari perhatian. Nah, inilah proses belajar untuk kita. Nikmati, pelajari, upayakan apapun yang bisa kita lakukan untuk membuat kelas kondusif. Kalaupun pada akhirnya kita merasa kurang berhasil, coba tanyakan ke guru sejati di sana, bagaimana menangani kasus yang kita alami. Catat buat bekal mengajar di kelas berikutnya.

siapa yang tidak jatuh hati melihat anak semanis ini?
foto oleh om Hairil Saleh

Yang jelas, anak-anak tetaplah anak-anak bagaimanapun bentuknya, bagaimanapun tingkahnya. Mereka sama-sama punya kesempatan untuk tumbuh menjadi seseorang yang baik, usia mereka sama-sama masih dini sehingga masih cukup waktu bagi mereka untuk menjadi yang terbaik. 

Tugas kita adalah meyakinkan bahwa mereka bisa, dengan ijin Allah tentu saja.

Kita bukan sales profesi

Kak Yana totalitas dengan rompi dan helm proyeknya
foto oleh mas Aad

Meskipun di hari inspirasi kita memperkenalkan tentang profesi kita, tapi kita bukan sales profesi yang sedang memasarkan profesi untuk membuat anak-anak tertarik dengan profesi kita. Tugas kita tidak seberat itu, kawan. Tidak perlu kita cari perhatian agar nanti anak-anak menulis jenis profesi kita di pohon cita-citanya. Tugas kita di sini hanya datang bercerita, meramaikan sekolah dengan nuansa pendidikan yang berbeda, memperkenalkan pada anak-anak tentang beragam profesi. Memacu mereka untuk sekolah dan belajar selalu agar bisa jadi apapun yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain.

Kita mungkin tidak bisa menyelesaikan masalah pendidikan...

relawan pengajar kelompok 19 SDN 05 Tanah Tinggi Jakarta
foto oleh mbak Rahma


Teman, kita turun tangan hanya sehari, tentulah jauh dibanding guru-guru honorer yang setia mendidik siswa siswi di sekolah setiap hari, berpuluh-puluh tahun lamanya. Mengubah mindset tidak bisa dilakukan dalam sekejap mata. Ada proses-proses panjang yang harus ditempuh. Namun percayalah, tidak ada sesuatu yang sia-sia. Kita mungkin tidak bisa menyelesaikan masalah pendidikan yang kadung meraksasa, tapi yakinlah kebaikan tidak akan berbuah kecuali kebaikan pula. Entah kapan, entah bagaimana, nanti apa yang coba kita upayakan untuk adik-adik ini insyaAllah akan memberikan faedah positif.

Tetap semangat para relawan. Kalau hidup ini tidak diisi dengan hal-hal yang baik, lalu buat apa?

Salam inspirasi.


Comments